Tuesday 14 April 2009

THE LAW OF ATTRACTION

Dalam buku “Membongkar Tiga Rahasia”, Agus mustofa menyatakan bahwa alam semesta ini adalah lautan energi yang luar biasa besarnya, dari sebuah atom (yang jika dipecah lagi menjadi partikel subatomik, seperti elektron, neutron dan proton, dan lebih kecil lagi menjadi quark) hingga gugusan galaksi yang masing-masing merupakan gumpalan energi yang bergetar. Begitu juga dengan diri kita sendiri, dari organ-organ tubuh, panca indera, dan otak kita adalah gumpalan energi yang bergetar.

Sebagai contoh, jika kita melihat bunga yang berwarna merah, kenapa bunga itu berwarna merah? Karena benda itu memancarkan gelombang dengan frekuensi

tertentu dengan panjang gelombang 625-740 nanometer (nanometer = seper satu miliar meter), artinya warna itu hanyalah getaran-getaran energi belaka. Hal ini sama persis dengan kita menonton televisi, warna yang muncul adalah gelombang elektromagnetik bergetar dari tabung elektronik. Demikian juga dengan suara, rasa, bau dan hasil dari panca indera hingga alam semesta ini adalah gupalan energi yang bergetar.

Dus, kira-kira apa yang dapat kita ambil dari hal itu? Jika kita sudah yakin dengan konsep alam semesta yang merupakan gumpalan energi yang bergetar, setiap diri kita memiliki pemancar getaran, apakah itu? Pemancar itu adalah pikiran dan perasaan kita. Akal pikiran kita yang terdiri dari pikiran dan perasaan merupakan transmitter (pemancar) sekaligus receiver (penerima ) getaran yang luar biasa. Kalau pikiran dan perasaan kita memancarkan energi negatif, maka seluruh lautan energi teresonansi menjadi negatif. Lautan yang negatif itu lantas kita tangkap kembali pantulannya lewat receiver kita sendiri sebagai energi yang negatif pula.

Demikian juga jika memancarkan energi positif, maka seluruh lautan energi akan beriak positif. Pantulannya akan diterima sebagai energi yang positif pula. Mungkin karena hal itulah Allah SWT berfirman dalam QS Fush shilat (41) : 46 “ Barangsiapa berbuat kebaikan maka hasilnya untuk dirinya sendiri dan barang siapa berbuat kejahatan maka (akibatnya) untuk dirinya sendiri, Tuhanmu sekali-kali tidak menganiaya hamba-hamba(Nya).”

Oleh karena itu, hati-hati bermain dengan pikiran dan perasaan kita, karena setiap yang kita pikirkan dan kita rasakan, gelombangnya akan langsung terpancar ke alam semesta. Tidak bias disembunyikan. Meskipun tidak terlihat dan tidak terdengar, pancaran gelombang itu tetap saja terpancar ke sekeliling kita dan nyemplung dalam lautan energi alam semesta dan menimbulkan riak-riak gelombang yang suatu saat akan kembali kepada kita.