Tuesday 15 September 2015

Rambu-Rambu itu adalah ..............

Bagaimana kita melihat kehidupan ini menentukan bagaimana kita menjalani hidup di dunia ini. Kesadaran akan hakekat hidup ini merupakan fundamental kita menjalani hidup. Bagi yang beranggapan bahwa dunia ini adalah surga, merekan akan seenaknya melakukan berbagai macam hal. Semua dilakukan sesuka hati, karena tidak ada yang harus dipertanggungjawabkan. Akan berbeda dengan mereka yang menganggap bahwa hidup di dunia ini hanyalah seuah perjalanan. Merekan cenderung lebih berhati-hati dalam menjalani hidup. Karena akan ada suatu masa dimana merekan harus mempertanggungjawabkan apa yang dilakukannya semasa hidupnya. mungkin ada berbagai sudut pandang lain mengenai kehidupan ini. Tapi bagi saya, hidup ini adalah sebuah perjalanan. Perjalanan dari mana dan mau kemana? Dalam bahasa jawa saya mengenal sangkan paraning dumadi, yang kalo tidak salah artinya adalah sadar darimana asal-usul kita dan akan kemana kita kembali. Dan menurut Islam juga sudah jelas, darimana asal-usul kita dan akan kembali kemana nanti kita kelak. Dalam perjalanan panjang ini, tentu kita melalui berbagai macam rintangan, persimpangan,tikungan, dan sebagainya. Oleh karena itu, yang menciptakan kita memberikan rambu-rambu di sepanjang perjalan. Sebagian rambu-rambu itu akan terbukti benar jika kita sudah melalui atau mengalaminya. Sebelum tikungan tajam selalu diberi rambu-rambu bahwa di depan ada tikungan tajam. Agar kita hati-hati dan tetap berada pada jalur yang benar. Demikian juga jika di depan ada tanjakan, kita diperingatkan terlebih dahulu. Dalam kehidupan, jalan itu adalah agama, dan rambu-rambunya adalah kitab suci. Sebagai muslim, rambu-rambu saya adalah Al Quran. Sebagian rambu-rambu itu telah terbukti kebenarannya, namun ada beberapa yang saya anggap "belum benar" karena saya belum mengalaminya. Beragama tidak hanya dengan hati, namun juga dengan pikiran. Beberapa rambu-rambu itu mengharuskan kita memeras otak kita untuk memahaminya. Berapa banyak kalimat "afalaa tafakkarun" yang sering kita dengar. Itulah seruan agar kita berfikir. Beberapa ayat Al Quran sulit diterima secara nalar pada saat turunnya ayat tersebut, misalnya tentang gunung yang menjadi pasak, gunung yang bergerak seperti awan (lempeng tektonik),relativitas waktu, kekuatan pada logam besi, pertumbuhan janin, dan lain sebagainya. Namun seiring perjalanan waktu, rambu-rambu itu terbukti kebenarannya. Mungkin sepanjang hidup kita belum tentu cukup untuk mengalami pembuktian kebenaran rambu-rambu tersebut.Meskipun demikian, hati kita harus selalu yang bahwa rambu-rambu itu benar, hanya masalah waktu pembuktiannya saja. Selama kita masih hidup, gunakan akal pikiran untuk memahami rambu-rambu itu. Jika kita memahami rambu-rambu itu, perjalanan akan terasa mudah. Rambu-rambu peringatan akan memudahkan, dan rambu-rambu larangan mengandung konsekuensi. PERHATIKAN RAMBU-RAMBU ......!!!!!!!!!!

2 comments: